Pentingnya Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri di SMPN 1 Ngadiluwih

Yanuar Eka Pujiastutik, Sri Wahyuni, Bagus Sholeh Apriyanto, Ely Isnaeni, Paramita Ratna Gayatri

Abstract


Kesehatan reproduksi merupakan kondisi utuh, yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi sehat secara mental dan sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit yang berkaitan dengan alat/organ, fungsi, sistem, atau proses reproduksi. Sebanyak 4,5% remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan usia 15-19 tahun yang mengaku berpacaran dan pernah melakukan seksual pranikah. Pada usia tersebut dikhawatirkan belum memiliki keterampilan hidup (life skills) yang memadai, sehingga mereka beresiko memiliki perilaku pacaran yang tidak sehat antara lain melakukan hubungan seksual pra nikah. Banyaknya pergaulan bebas disebabkan karena faktor kurang nya pengetahuan remaja tentang edukasi kesehatan reproduksi. Edukasi  kesehatan  reproduksi  bagi  remaja  merupakan  hal  yang  penting sebagai upaya menghindari seks bebas, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyebaran penyakit menular seksual. Tujuan pengabdian masyarakat untuk memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi   remaja. Metode pelaksanaan edukasi kesehatan yang digunakan untuk memberikan edukasi kesehatan reproduksi dan cara mencegah penyakit menular seksual, pengabdian masyarakat ini sejumlah 10 siswi SMPN 1 Ngadiluwih yang sangat antusias saat diskusi. Hasil pengabdian masyarakat didapatkan dari 10 siswi yang diberikan penyuluhan, sejumlah 9 siswi pengetahuannya baik, sehingga mengalami peningkatan pengetahuan meskipun 1 siswa pengetahuan kurang. Diharapkan setelah diberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja meningkat sehingga dapat mengurangi angka kejadian PMS.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.